9.2. TAHAP-TAHAP
PENGEMBANGAN S.I
Lepas dari perbedaan karakteristik yang
melatarbelakangi ketiga jenis pengembangan tersebut, secara garis besar ada
enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan/ model dalam melaksanakan
aktivitas pengembangan tersebut, yaitu: perencanaan, analisis, desain,
konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi seperti digambarkan pada
diagram (gambar 9.3)
9.2.1. Tahap
Perencanaan/Survei
Tahap ini merupakan suatu rangkaian
kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan
sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus
mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek
besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi
informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat dan sebagainya.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh
jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup:
1. Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara
jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataupun sistem yang mana yang akan
dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi
ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.
2. Dapat mengidentifikasi wilayah/area
permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa
terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.
3. Dapat mengatur urutan kegiatan.
Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/ paralel
yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan
logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal
Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal
Dalam gambar 9.3 dibawah ini merupakan
model grafik pada tahap perencanaan pengembangan sistem, Pada tahap awal
pengembangan sistem, sistem analis bertindak sebagai spesialis informasi yang
bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan pengguna. Anggota tim lainnya,
seperti pengelola database dan spesialis jaringan, berperan sebagai pendukung.
Kegiatan-kegiatan dalam tahap
perencanaan di sini, meliputi antara lain:
a. Perumusan awal terhadap kebutuhan
rinci atau target yang harus dicapai dari proyek pengembangan sistem yang akan
dilakukan.
b. Penyusunan proposal.
c. Penentuan metodologi dan sistem
informasi yang digunakan.
d. Penunjukan tim untuk proyek yang akan
dilaksanakan.
e. Instruksi untuk mengeksekusi
(memulai) proyek yang bersangkutan
f. Identifikasi kendala-kendala sistem.
Ada dua pihak yang terlibat langsung
dalam perencanaan ini, yaitu pihak yang membutuhkan sistem informasi dan pihak
yang akan melakukan perancangan atau penyusunan sistem informasi.
Keluaran (output) yang harus
dihasilkan dalam tahap ini adalah jadwal detail dari kelima tahapan berikutnya
(khusunya yang menyangkut masalah waktu untuk penyelesaian), target yang dapat
disampaikan, personil yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya yang dipergunakan dalam
proyek.
9.2.2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap
ini, yaitu aspek bisnis/ manajemen dan aspek teknologi. Tujuan dilakukannya
langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi
yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki
dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis
terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah sistem informasi terlibat
dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
- Menetapkan rencana penelitian sistem
- Mengorganisasikan tim proyek
- Mendefinisikan kebutuhan informasi
- Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
- Menyiapkan usulan rancangan sistem
- Menyetujui atau menolak rancangan
proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua
aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis
penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario
pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan
pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
9.2.3. Tahap Desain
Tim teknologi informasi bekerja sama
dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem
terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari
teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan
komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara
itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponenkomponen organisasi
yang terkait, seperti: standard operating procedures (SOP), struktur
organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan sebagainya.
Langkah-langkah tahap rancangan sistem mencakup:
1) Menyiapkan detail rancangan sistem
2) Mengidentifikasi berbagai alternatif
konfigurasi/rancang bangun sistem
3) Mengevaluasi berbagai alternatif
konfigurasi sistem
4) Memilih konfigurasi terbaik
5) Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi
6) Menyetujui atau menolak aplikasi
sistem
9.2.4. Tahap
Konstruksi
Dari semua tahapan yang ada, tahap
konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar,
terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap
manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber
daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap
keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu.
Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang
baru dikembangkan.
9.2.5. Tahap
Implementasi
Secara umum tujuan dari tahapan ini
adalah untuk melaksanakan uji coba atas konsep pengembangan sistem yang telah
disusun. Dalam tahapan ini kegiatan dititikberatkan pada penelitian apakah
konsep sistem yang telah disusun itu dapat dilaksanakan dengan benar/tidak.
Keluaran yang dihasilkan adalah suatu rekomendasi uji coba atas hasil
penelitian selama pelaksanaan uji coba dalam jangka waktu tertentu. Pekerjaan
utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Merencanakan waktu yang tepat untuk
implementasi
- Mengumumkan rencana implementasi
- Mendapatkan sumberdaya perangkat keras
dan lunak
- Menyiapkan database
- Menyiapkan fasilitas fisik
- Memberikan pelatihan dan workshop
- Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover
(peralihan sistem)
- Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training)
harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi
dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga
berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan
diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah
menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang
9.2.6. Tahap Pasca
Implementasi
Seperti halnya sumber daya yang lain,
sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti
modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem,
penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari
kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah
diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak
penyusun sistem kepengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik
proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap
pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil
atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem
informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
9.3. Durasi
Pengembangan Sistem
Sebagaimana sudah dijelaskan,
pengembangan sistem informasi meliputitahap-tahap yang telah diuraikan sebelum
ini, dimana pengembangan sistem selalu terjadi secara inkremental. Pengembangan
sistem baru biasanya diawali dari suatu ketidakjelasan. Dari berbagai model
pengembangan yang ada, kita harus menggunakan model pengembangan yang dapat
membantu kita untuk mencapai proses pengembangan yang mantap. ldealnya, untuk
mencapai maksud tersebut, kita seharusnya bekerja cukup lama dalam tahap
analisis, untuk
memahami sistem secara keseluruhan. Akan
tetapi, di tahap ini kita tidak boleh terlalu lama membahas hal-hal rinci yang
sebenarnya akan dimodifikasi dalam tahap berikutnya, yaitu perancangan. Dengan
kata lain, sebenarnya, secara relatif sebagian besar waktu yang dicurahkan
dalam pengembangan sistem adalah pada tahap analisis.
Dalam pengembangan sistem, pada awalnya
hanya sedikit saja SDM yang terlibat, yaitu dalam tahap analisis dan
perancangan. Aktivitas ini biasanya dilakukan secara berulang. Ketika struktur
sistem semakin mantap, semakin banyak SDM dilihatkan dalam implementasi dan
pengujian. Namun, sering kali terjadi, aktivitas analisis dan perancangan
terjadi juga ketika pengujian dilakukan. Pada tahap ini, perubahan penting
dalam analisis dan perancangan harus dilakukan.
9.4. CARAMENGEMBANGKAN
S.I
Ada banyak cara dalam mengembengkan
sistem informasi, seperti insourcing,prototyping, pemakai paket
perangkat lunak.
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan
dengan memanfaatkan spesialis yang ada dalam perusahaan tersebut. Contohnya
adalah usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus
yang berkompeten di bidangnya, seperti departemen EDP (Electronic Data
Processing). Pada umumnya, alasan utama dari penerapan in-sourcing adalah
faktor biaya.
Keuntungan pengembangan sistem informasi
melalui pendekatan in-sourcing
1) Perusahaan dapat mengontrol sistem
informasinya sendiri.
2) Biaya untuk pekerja dalam perusahaan
biasanya lebih
3) Mengurangi biaya operasional
perusahaan, seperti transport dan lain-lain.
4) Kedekatan departemen IT dan end user akan mempermudah komunikasi dalam pengembangan sistem.
5) Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga penerapan software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
4) Kedekatan departemen IT dan end user akan mempermudah komunikasi dalam pengembangan sistem.
5) Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga penerapan software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
7) Respon yang cepat ketika terjadi
masalah dalam sistem karena yang menangani masih dalam perusahaan yang sama .
8) Fleksibel, karena perusahaan dapat
meminta perubahan sistem pada karyawannya sendiri tanpa harus mengeluarkan
biaya tambahan.
Kelemahan Penggunakan in-sourcing
1) Perusahaan perlu memperhatikan masalah
investasi dari pengembangan sistem informasi, jangan sampai pengembangan
memakan waktu terlalu lama yang akan memangkas biaya lebih lagi.
2) Mengurangi fleksibilitas strategi.
3) Supplier yang berpotensi
memberikan produk dan layanan yang mahal.
4) Kinerja karyawan cenderung menurun
ketika sudah menjadi pegawai tetap, karena faktor kenyamanan yang dimiliki
pegawai tetap.
5) Tidak ada batasan biaya dan waktu yang
jelas, karena tidak ada target.
6) Kebocoran data yang dilakukan oleh
karyawan IT, dikarenakan tidak ada reward dan punishment yang
jelas.
7) End user tidak terlibat secara
langsung, sehingga terdapat kemungkinan hasil implementasi sistem tidak sesuai
dengan kebutuhan end user.
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat
suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem
usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe. Keuntungan
pengembangan sistem informasi melalui pendekatan Prototyping
1) End user dapat berpartisipasi aktif
2) Penentuan kebutuhan lebih mudah
diwujudkan
3) Mempersingkat waktu pengembangan SI
4) Adanya komunikasi yang baik antara
pengembang dan pelanggan
5) Pengembang dapat bekerja lebih baik
dalam menentukan kebutuhan pelanggan
6) Pelanggan berperan aktif dalam
pengembangan sistem
7) Lebih menghemat waktu dalam
pengembangan sistem
8) Penerapan menjadi lebih mudah karena
pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan penggunaan prototyping
1) Proses analisis dan perancangan
terlalu singkat
2) Mengesampingkan alternatif pemecahan
masalah
3) Bisanya kurang fleksible dalam
mengahadapi perubahan
4) Prototype yang dihasilkan tidak
selamanya mudah dirubah
3. Pemakai paket perangkat lunak
Pada prakteknya, sebuah paket perangkat
lunak seringkali belum sesuai dengan semua kebutuhan perusahaan. Namun,
adakalanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak jauh melebihi
dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan yang ditawarkan paket perangkat
lunak dengan kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini, tentu saja
modul-modul yang sekiranya belum diperlukan dapat tidak dibeli.
Keuntungan pengembangan sistem informasi
melalui pemakaian perangkat lunak
1) Menurangi kerja untuk perancangan,
pemprograman, installasi dan pemeliharaan
2) Dapat menghemat waktu dan biaya jika
yang dikembangkan adalah aplikasi bisnis yang umum
3) Mengurangi kebutuhan sumber daya
internal bidang sistem informasi
Kelemahan
1) Kemungkinan tidak cocok dengan
kebutuhan organisasi yang bersifat unik
2) Kemungkinan tidak dapat melakukan
beberapa fungsi bisnis dengan baik
3) Pencocokan dengan kebutuhan menaikan
biaya pengembangan
4. Selfsourcing
Merupakan suatu model pengembangan dan
dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja pada suatu
area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis
sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini juga dikenal dengan end-user
computing atau end-user development.
Keuntungan
1) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem
2) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
3) Mengurangi ketertinggalan aplikasi
yang dikehendaki
Kelemahan
1) Dapat membuat sistem informasi
berkembang biak tanpa dapat dikendalikan
2) Sistem tidak selalu memenuhi dengan
standar jaminan mutu
5. Outsourcing
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada
pihak di luar organisasi yang dianggap mahir dibidang tersebut. Perusahaan
mengambil pendekatan ini untuk lebih fokus meningkatkan performa “core
competency” perusahaan. Misalnya perusahaan konsultan keuangan dengan 100
karyawan, yang menyerahkan urusan terkait IT, termasuk penyewaan, pemeliharaan
komputer, pembuatan program dan sebagai, kepada suatu perusahaan outsource
IT, sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain.
Keuntungan perusahaan yang menggunakan
pendekatan outsource dalam mengembangkan sistem informasinya adalah :
1) Perusahaan dapat lebih fokus pada
bisnis intinya.
2) Dapat melakukan alih skill dan
kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi lain dalam
mengembangkan produk yang diinginkan.
3) Dapat memprediksi biaya yang
dikeluarkan di masa datang
4) Sistem yang dibangun perusahaan outsource
biasanya merupakan teknologi yang terbaru,sehingga dapat menjadi competitive
advantage bagi perusahaan pengguna.
5) Dapat disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan
6) Bahasa pemrograman dan database
disesuaikan dengan software yang sudah ada, sehingga menjadi seragam
7) Dapat diintegrasikan dengan software
yang telah ada, karena staff IT mengetahui source codenya. Dengan
tambahan keuntungan yaitu ditangani oleh tim yang lebih profesional di
bidangnya, sehingga software yang dikembangkan lebih bagus kualitasnya.
8) Secara keseluruhan pendekatan outsourcing
termasuk pendekatan dengan biaya yang rendah dibandingkan dengan insourcing,
karena risiko kegagalan dapat diminimalisir
Kelemahan perusahaan yang menggunakan
pendekatan outsource antara lain :
1) Biayanya lebih mahal dibandingkan
mengembangkan sendiri
2) Kurangnya perusahaan dalam mengerti
teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan di masa yang akn datang
3) Menurunkan kontrol perusahaan terhadap
SI yang dikembangkan.
4) Informasi-informasi yang berhubungan
dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang
informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi
perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
5) Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi akan terbentuk.





0 Komentar