Goindoti - Sistem informasi mempunyai peranan yang sangat penting, semakin pesat perkembangan suatu perusahaan maka sistem informasinya juga mempunyai peranan yang semakin penting. Tuntutan keberadaan sistem informasi yang semakin baik adalah akibat adanya tuntutan perkembangan perusahaan, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah, perubahan prosedur serta tuntutan kebutuhan informasi.
1. Kumpulan kegiatan para analisis sistem, perancang dan pemakai yang mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi
2. Tahapan kegiatan yang dilakukan
selama pembangunan sistem informasi
3. Proses merencanakan, mengembangkan
dan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi dan mmenggunakan
metode, teknik dan alat bantu pengembangan tertentu.
Pengembangan SI perlu dilakukan, hal
tersebut disebabkan oleh beberapa hal:
- Adanya permasalahan-permasalahan (problems)
yang timbul di sistem yang lama.
- Untuk meraih kesempatan-kesempatan
- Adanya instruksi dari pimpinan/ adanya
peraturan pemerintah
Pengembangan sistem informasi dilakukan
melalui beberapa tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang
lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya
dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem
rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana
stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya
untuk periode 3(tiga) sampai 5 (lima) tahun.
9.1. MODEL
PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan suatu pengembangan sistem
yang sederhana, lebih dikenal sebagai model air terjun (waterfall model).
Model air terjun ini mendeskripsikan alur proses pengembangan sistem informasi
seperti tampak pada gambar 9.1. sebagai berikut
Pekerjaan pengembangan sistem dengan
model air terjun dimulai dengan pembuatan spesifikasi kebutuhan suatu sistem.
Setelah spesifikasi kebutuhan ini selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis
dan deskripsi logika sistem/ analisis dan deskripsi logika sistem yang dibuat
secara bersama-sama dengan spesifikasi kebutuhan.
Rancangan sistem kemudian diselesaikan
dan diikuti dengan implementasi modul yang lebih kecil. Modul-modul ini
pertama-tama diuji secara sendirisendiri dan kemudian secara bersama-sama.
Ketika pengujian integrasi terakhir telah diselesaikan, keseluruhan sistem
dapat diserahkan ke pemakai serta dimulailah tahap pemeliharaan.
Model air terjun ini memberi penekanan
bahwa seseorang harus menyelesaikan suatu tahap sebelum masuk ke tahap
berikutnya. Model air terjun ini telah memberikan pengaruh besar pada metode
rekayasa perangkat lunak. Model ini sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk
dilaksanakan secara kaku pada saat pertama kali diperkenalkan. Akan tetapi,
belakangan disadari bahwa model air terjun ini harus direvisi agar benar-benar
menggambarkan siklus pengembangan sistem.
Problem utama model air terjun ini dalam
kebanyakan kasus adalah pada tahap pemeliharaan. Dalam kenyataannya, tahap pemeliharaan
mengandung juga spesifikasi kebutuhan, analisis, dan perancangan baru
berikutnya Karena itu, berbagai model baru dikembangkan untuk menggambarkan
kenyataan tersebut Diantara berbagai model yang ada, model yang paling populer
adalah model spiral. Model spiral dapat menggambarkan bagaimana suatu versi
dapat dikembangkan secara bertingkat (incremental), seperti tampak pada
gambar 9.2.
Menurut R. Eko Indrajit di dalam bukunya
"Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi", menyatakan bahwa
pengembangan sistem informasi dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar,
yaitu:
1) Proyek yang bersifat pembangunan
jaringan infrastruktur teknologi informasi (mulai dari pengadaan dan instalasi
komputer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN
dan WAN).
2) Implementasi dari paket program
aplikasi yang dibeli di pasaran dan diterapkan di perusahaan, mulai dari
perangkat lunak kecil seperti produkproduk ritel Microsoft sampai dengan
aplikasi terintegrasi yang berbasis teknologi tinggi.
3) Perencanaan dan pengembangan aplikasi
yang dibuat sendiri secara khusus (customized software), baik oleh
internal organisasi maupun kerja sama dengan pihak luar, seperti konsultan dan software
house.
0 Komentar