Teknik pengumpulan
data dalam penelitian sosial ada berbagai macam. Pada dasarnya, riset
kuantitatif berbeda dengan riset kualitatif dalam proses pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan umumnya tidak hanya satu, melainkan
kombinasi beberapa cara. Hal ini dilakukan untuk menunjang kualitas penelitian.
Namun demikian, bukan berarti semakin banyak teknik pengumpulan data yang
diterapkan, penelitian semakin berkualitas. Riset kuantitatif misalnya,
pengumpulan data menggunakan data set yang sudah tersedia umum dilakukan. Bukan
berarti data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri lebih berkualitas, membeli
data set yang dimiliki oleh institusi yang kredibel tentu menunjukkan kualitas
itu sendiri.
Teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu: interview (wawancata), kuesioner (angket),
observasi (pengamatan), selanjutnya disini kita akan menjelaskan satu per satu
dari ketiga cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data.
A. Wawancara
Wawancara telah diakui
sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak
dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu
percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format
tanya jawab yang terencana. Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar
tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam
wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional. Analis sistem
menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien,
mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan kelengkapan informasi. Meskipun e-mail dapat digunakan untuk menyiapkan
orang yang diwawancarai dengan memberi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan
dengan temuan, namun akan lebih baik bila wawancara dijalankan secara personal
bukan elektronis.
Lima
langkah persiapan wawancara :
Membaca materi latar belakang
Bacalah
informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya
sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi
segera untuk menanyakan tentang Website perusahaan. Laporan tahunan terbaru,
laporan berkala perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim
keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik.
Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan
informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk
menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama
yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang
ingin Anda tanayakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format
informasi, frekuensi pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat
keputusan.
Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat
memutusakan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orangorang terpenting
dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem.
Menyiapkan orang yang diwawancarai
Siapkan
orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan e-mail
sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk
berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya,
wawancara dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Tuliskan
pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan
saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah
inti dari wawancara.
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara :
1. Pertanyaan Terbuka ( Open – Ended )
Pertanyaan
terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons.
Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua
paragraf.
Beberapa
contoh pertanyaan terbuka :
· Bagaimana pendapat
Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di peusahaan Anda ?
· Apa tujuan terpenting
departemen Anda ?
· Sekali data diajukan
lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?
· Gambarkan proses
monitoring yang tersedia secara online ?
· Apa rasa frustasi
terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ?
2. Pertanyaan Tertutup ( Close – Ended )
Pertanyaan
tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti
dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan
lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda
sendiri. Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua
pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya
memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak,
benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
Beberapa
contoh pertanyaan tertutup :
· Berapa lama dalam
seminggu gudang informasi proyek diperbaharui?
· Rata-rata berapa kali
panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ?
Struktur-struktur
pertanyaan :
a. Struktur Piramid
Dengan
menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan
mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas
topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka
respons-respons yang lebih umum.
Contohnya
· Bagaimana masalah yang
Anda alami dengan firewall ?
· Apakah Anda
mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-data
perusahaan ?
· Apakah yang Anda
pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ?
· Umumnya, bagaimana
perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingya akses internet ?
b. Struktur Corong
Struktur
ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu
membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail
dan tertutup.
Contoh
:
· Bagaimana reaksi Anda
terhadap pencarian berbasis Web yang baru?
· Departeman mana yang
akan mengimplemantasikannya ?
· Item-item apa yang
tersedia untuk pembelian lewat situs ?
· Adakah item-item
tertentu yang ditiadakan di website ?
c. Struktur Berbentuk Wajik
Struktur
ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang
umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Contoh
:
· Sebutkan lima jenis
informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti yang
Anda gunakan.
· Sebutkan
kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan
ini.
· Sebutkan nilai-nilai
penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster.
· Sebutkan dua item yang
mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui
lewat layanan ini.
· Apakah “cookies”
merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs
?
Kelebihan teknik wawancara :
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada
pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan
bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk
mengembangkan pertanyaan - pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran
jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan teknik wawancara :
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang
lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat
tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk
kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan
ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari
orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
JOINT APPLICATION DESIGN (JAD)
Pendekatan
altrenatif untuk mewawancarai pengguna satu demi satu disebut JAD, yang
dikembangkan oleh IBM. Latar belakang digunakannya JAD adalah untuk :
- menyingkat waktu
(sekaligus biaya) yang diperlukan dalam wawancara
- meningkatkan mutu
hasil informasi yang diperoleh
- menciptakan
identifikasi lebih banyak pengguna dengan sistem informasi baru sebagai hasil
proses-proses yang partisipatif.
JAD
memerlukan beberapa keahlian khusus dari penganalisis serta kemampuan dan
komitmen penuh dari pihak organisasi dan pengguna yang menggunakan pendekatan
ini. Dalam situasi-situasi tertentu, JAD dapat menjadi sangat efektif dan dapat
dianggap sebagai alternatif untuk beberapa metode tradisional yang digunakan
untuk menganalisis sistem.
Sesi
JAD terdiri dari berbagai partisipan :
· Penganalisis
Sedikitnya
satu penganalisis harus ada, namun biasanya penganalisis berperan pasif, tidak
seperti wawancara tradisonal dimana penganalis mengontrol interkasi.
· Pengguna
Delapan
sampai dua belas pengguna dapat dipilih dari berbagai tingkatan agar
berpartisipasi dalam sesi JAD. Cobalah memilih pengguna di atas level bagaian
administrasi yang dapat menyatakan informasi apa yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka serta apa yang mereka harapkan dari sistem yang
baru.
· Pihak eksekutif
Pemimpin
sesi tidak harus seorang ahli dalam menganalisis dan mendesain sistem,
melainkan seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang mengagumkan
untuk memfasilitasi interaksi secara tepat. Pertimbangkan seorang anggota
departemen pelatihan yang bertindak sebagai pemimpin sesi.
· Pengamat
Sesi
JAD harus pula mencakup satu atau dua pengamat yang dapat berupa penganalisis
atau ahli-ahli teknik dari area fungsional lainnya agar dapat memberi
penjelasan teknis dan saran-saran kepada kelompok selama sesi berlangsung.
· Notulen
Seorang
notulen atau penulis dari departemen SI dapat menyertai sesisesi JAD dan
bertugas menulis segala sesuatu yang dilakukan. Pastikan bahwa penulis tersebut
menerbitkan rekaman hasil-hasil JAD segera sesudah kelompok mengadakan
pertemuan. Pertimbangkan memilih penulis kedua dari departemen pengguna.
Kondisi-kondisi yang mendukung penggunaan JAD
Berikut
ini sejumlah kondisi yang membantu Anda memutuskan menggunakan JAD.
Pertimbangkan untuk menggunakan JAD bila :
1. Kelompok pengguna gelisah dan
menginginkan sesuatu yang baru, bukan solusi standar untuk suatu masalah khusus.
2. Budaya organisasi mendukung perilaku
penyelesaian masalah bersama antar pegawai dari level yang berbeda-beda.
3. Penganalisis memprediksi bahwa jumlah
ide-ide yang dapat dihasilkan melalui wawancara empat-mata tidak sebanyak ide
yang dihasilkan dari perluasan pengamatan kelompok.
4. Workflow organisasi memungkinkan ketiadaan
personil kunci selama waktu dua sampai empat hari.
Kelebihan penggunaan
JAD untuk menjalankan wawancara tradisional :
1. Menghemat waktu wawancara tradisional
empat-mata.
2. Memungkinkan perkembangan yang
cepat. Pada wawancara pengguna tidak dapat dijalankan secara bertahap
selama beberapa minggu atau bulan, perkembangan bisa berlanjut jauh lebih cepat.
3. Kemungkinan pengembangan kepemilikan
sistem informasi. Sebagai penganalisis, kita selalu berusaha melibatkan
pengguna dan mendorong pengguna mengambil lebih dulu kepemilikan sistem yang
kita rancang.
4. Pengembangan desain yang kreatif.
Kekurangan JAD :
1. JAD membutuhkan komitmen waktu
sepenuhnya dari 18 sampai 20 partisipan.
2. Jika persiapan setiap sesi JAD tidak
cukup memadai, atau bila laporan tindak lanjut serta dokumentasi untuk
spesifikasi-spesifikasi tertentu tidak lengkap. Sehingga hal-hal yang
berhubungan dengan desain menjadi kurang begitu memuaskan.
3. Keahlian-keahlian organisasi dan budaya
organisasi yang diperlukan tidak cukup dapat dikembangkan sehingga memungkinkan
upaya-upaya bersama yang lebih produktif dalam menyusun JAD.
B. Obsevasi
Observasi adalah
pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi
penganalisis dapat memperoleh pandanganpandangan mengenai apa yang
sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat
keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap
para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat
keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat
keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Untuk mengamati
perilaku para pembuat keputusan, penganalisis sistem juga harus mengamati
lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat
keputusan bisa diamati dan diterjemahkan.
Unsur-unsur ini
meliputi :
1. Lokasi kantor.
2. Penempatan meja pembuat keputusan.
3. Alat tulis kantor.
4. Properti seperti komputer dan kalkulator.
5. Jurnal dagang dan koran.
6. Pencahayaan dan warna.
7. Cara berpakaian oleh pembuat keputusan
Kelebihan teknik observasi :
1. Data yang dikumpulkan melalui observasi
cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
2. Penganalisis melalui observasi dapat
melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit
kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi,
penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang
telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
3. Dengan observasi, penganalisis dapat
menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak
fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.
Kekurangan teknik observasi :
1. Umumnya orang yang diamati merasa
terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak
semestinya.
2. Pekerjaan yang sedang diobservasi
mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan
yang sedang dilakukan.
4. Orang yang diamati cenderung melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.
C. DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
Suatu daftar
yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang
memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan,
perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta
pendapat dari responden yang dipilih. Kuesioner
sangat bermanfaat jika orang-orang di dalam organisasi terpisah saling
berjauhan, yakni orang-orang yang terlibat proyek sistem, sehingga tinjauan
secara keseluruhan diperlukan sebelum merekomendasikan alternatif lainnya.
Kelebihan teknik
kuesioner :
1. Kuesioner baik untuk sumber data yang
banyak dan tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena
dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatip lebih efisien
untuk sumber data yang banyak.
4. Karena kuesioner biasanya tidak
mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.
Kekurangan teknik kuesioner :
1. Kuesioner tidak menggaransi responden
untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel,
artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner
saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan
secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi
yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel.
4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk
dibuat.
Tipe Kuesioner
Ada
dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas ( Free Format ) dan
Format Pasti ( Fixed Format ). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk
format bebas saja atau format pasti saja atau gabungan dari keduanya.
· Kuesioner Format Bebas
Kuesioner
format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh
responden di tempat yang sudah disediakan.
· Kuesioner Format Pasti
Kuesioner
tipe
ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
1. Check-off Questions
Jenis
dari pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off)
jawaban-jawaban yang sesuai.
2. Yes/NO Questions
Jenis
dari pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab “Ya” atau “Tidak”.
3. Opinion/choice Questions
Jenis
dari pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.
0 Komentar